Searching...
Selasa, 18 Maret 2014
06.23

Segmentasi Pesan Tersembunyi Di balik Cerita Kolosal (Ramayana)


  Segmentasi Pesan yang tersembunyi dibalik kisah cinta Shinta, Ramayana, dan Rahwana


Cerita yang mengisahkan petualangan cinta dan peperangan ini mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian penduduk nusantara. Bahkan sudah mendunia, tak jauh beda dengan cerita Rome dan Juli. Lalu,  sejauh mana pengamatan anda dalam memahami dan mengambil hikmah dari cerita fiksi tersebut? Dari banyak karya tulis prosa yang menceritakan kisah cinta antara tiga tokoh cerita itu, hampir semua menanamkan dogma yang sama. Penilaian yang menurut saya subjektif, di mana gambaran secara umum yang sudah tertanam di otak kita membelenggu imajinasi menjadi beku. Shinta ; seorang putri raja yang cantik, kemudian Rama ; sang ksatria pangeran yang tampan, dan Rahwana; sosok raksasa yang memiliki  10 muka dan berlengan 20 sifatnya buruk seburuk rupanya  (di Wikipedia disebut juga iblis).
Sama halnya dengan cerita pada umumnya, kebaikan pasti akan menang dan mengalahkan kejahatan. Lalu di manakah letak baik dan jahat itu? Apakah Rahwana adalah wujud kejahatan sebagai raja yang melindungi rakyat Alengka? Apakah Rama adalah wujud kebaikan yang menelantarkan Shinta terusir dari kerajaan?  Atau mungkin Shinta lah si kebaikan karena Walmiki menempatkan Rama sebagai kebaikan yang menang atas kejahatan sebagaimana dia menulis di Ramayana? Apa dan di mana letak kebaikan serta kejahatan itu? Disadari atau tidak sebenarnya kita bisa menemukan Rahwana dan Rama ada dalam bayangan cermin kita masing-masing.
And than (buehhh,,, sok landa), bagaimana jika sudut pandang cerita ini kita balik? (biar objektif gitcu??). Kira-kira bisa ga ya…? Mari kita protholi satu perbanyak. #tambah_ngawur bahasaku.
Berikut 7 #analisa_ngawur versi Soulmate :

1.    Usai tragedi pembebasan Shinta atas penculikan Rahwana sampai ditahan selama bertahun-tahun, Rama meragukan kesucian Shinta. Meskipun Shinta berulangkali meyakinkan, Rhama tidak mudah percaya  dan membiarkan Shinta membuktikan dengan membakar diri. Meskipun terhindar dari kobaran api, Rhama justru mengusir Shinta yang sedang hamil, dia lari ke hutan dan tinggal di tempat pertapaan Walmiki.
____ Coba bayangkrik betapa menderitanya perasaan Shinta. Oh malangnya… kenapa ga lari ke rumahku aja Shinta??? #ngarep_co_id
2.   Berbanding terbalik dengan sikap Rahwana dalam memperlakukan Shinta. Setelah berhasil menculiknya, dia menempatkan Shinta di taman Asoka, yaitu taman terindah di kerajaan alengka yang terdapat di istana kerajaan. Rahwana memperlakukanya dengan sangat baik, dan tidak pernah berlaku kasar. Bahkan dia banyak memuji Shinta (ya meski terkesan gombal sih…?). Meskipun Rahwana adalah sosok raksasa, tetapi diceritakan dia selalu bersikap lemah lembut kepada wanita. Berbeda dengan sikap keji Rama yang tega menyakiti kekasihnya.
___ Inikah sifat ksatria pangeran yang tampan?
3.   Rama adalah pangeran Ayodya, mengapa tentara Ayodya tidak ada yang mau membantunya untuk merebut Shinta? Tapi Rama Cuma mendapat bantuan tentara monyet yang dipimpin oleh Sugriwa dan Hanoman yang notabene monyet adalah makhluk yang dipandang lebih rendah dari pada manusia. Mengapa Tentara monyet maumembantu? Ternyata, Sugriwa pun memiliki muatan politik dalam pembelaan ini.
___ Ini bukti bahwa dalam ranah politik pasti ada manifestasi bermuatan kepentingan.
4.   Biar Rahwana sosok raksasa berwujud monster, dia dibela oleh tentaranya sendiri. Dia juga sangat mengayomi rakyatnya sampai terjadilah pertumpahan darah karena penduduknya diporak porandakan ribuan monyet.
___ Wajahnya sejelek rupaku kali yak??? #jebreeeed…!
5.   Dalam perebutan kekuasaan kerajaan Kriskenda yang dipimpin oleh subali, Rama melakukan cara yang sangat bertolak belakang sebagai sifat seorang ksatria. Dia membunuh Subali dari belakang. Rhama membenarkan perebutan kekuasaan sekalipun dengan cara licik. Siapa yang berambisi merebut titah Raja? Dialah Sugriwa yang tak lain merupakan adik dari Subali. Inilah timbal balik mengapa ribuan tentara monyet dikerahkan untuk membantu Rama. Karena Sugriwa juga butuh bantuan untuk membunuh kakaknya agar ambisinya menjadi seorang raja terwujud.
___ Bedanya jaman sekarang untuk dapat kursi parlemen ya mencarikan massa untuk partai. Eh ya mbokan, jenenge wong ngomong ya ana salahe. #Masbulloh…?
6.   Lengan Rahwana yang berjumlah 20 juga menggambarkan sikapnya yang selalu serakah ilmu. Dia menyendiri bertahun-tahun, menjauhi hiruk pikuknya keramaian demi mendapatkan berkah dari Tuhan. Datanglah masanya Brahma menjawab doanya. Diberikanlah satu permintaan.  Permintaannya agar dia kebal senjata, diberikanlah ajian rawa rontek untuk Rahwana. Rahwana juga senang mencari ilmu dengan banyak mendatangi banyak guru, salah satunya adalah Subali, kakaknya Sugriwa yang dibunuh Rama dengan cara yang keji.
___ Kalo aku yang dikasih kesempatan pasti minta seorang istri solehah deh, berhubung ga laku-laku :D
7.   Shinta yang terusir memutuskan untuk tinggal di hutan sampai melahirkan dua anak kembar yaitu Lawa dan Kusa. Sampai anaknya besar, diperintahkanlah mereka menemui Rama bertepatan dengan diadakannya upacara Aswamedha. Pada akhirnya Rama menerima kedua anaknya serta meminta Shinta kembali dan kembalilah dia menemani Rama memimpin kerajaan selama 11.000 tahun.
___ Ketabahan dan pengorbanan perempuan yang luar biasa. Setelah disia-siakan, dia mau kembali ke pelukan suaminya. Oh co cwiiiit….?

Kesimpulan ngawurku :
Kebaikan dan kejahatan bisa kita temukan pada diri kita masing-masing dengan melihat bayangan cermin kita. Bayangan itu bisa berupa Rahwana, Rama, dan Shinta.
Sesuatu yang menurut kamu baik, belum tentu dianggap baik bagi orang lain. Yang tidak terlihat itulah yang hakiki.
Dalam menerima argumen, nilailah secara obyektif. Jangan hanya melihat dari satu sisi, argumen bukan suatu yang pasti.
Bijaklah dalam menentukan sebuah pilihan, yang terlihat indah terkadang hanyalah kamuflase yang menipu. Menyimpan kebusukan, keserakahan, dan kesombongan.





 
Back to top!