Segmentasi Pesan yang tersembunyi dibalik kisah cinta Shinta, Ramayana, dan Rahwana
Cerita
yang mengisahkan petualangan cinta dan peperangan ini mungkin sudah tak asing lagi
bagi sebagian penduduk nusantara. Bahkan sudah mendunia, tak jauh beda dengan
cerita Rome dan Juli. Lalu, sejauh mana pengamatan
anda dalam memahami dan mengambil hikmah dari cerita fiksi tersebut? Dari
banyak karya tulis prosa yang menceritakan kisah cinta antara tiga tokoh cerita
itu, hampir semua menanamkan dogma yang sama. Penilaian yang menurut saya
subjektif, di mana gambaran secara umum yang sudah tertanam di otak kita
membelenggu imajinasi menjadi beku. Shinta ; seorang putri raja yang cantik, kemudian
Rama ; sang ksatria pangeran yang tampan, dan Rahwana; sosok raksasa yang memiliki
10 muka dan berlengan 20 sifatnya buruk
seburuk rupanya (di Wikipedia disebut
juga iblis).
Sama
halnya dengan cerita pada umumnya, kebaikan pasti akan menang dan mengalahkan
kejahatan. Lalu di manakah letak baik dan jahat itu? Apakah Rahwana adalah
wujud kejahatan sebagai raja yang melindungi rakyat Alengka? Apakah Rama adalah
wujud kebaikan yang menelantarkan Shinta terusir dari kerajaan? Atau mungkin Shinta lah si kebaikan karena
Walmiki menempatkan Rama sebagai kebaikan yang menang atas kejahatan
sebagaimana dia menulis di Ramayana? Apa dan di mana letak kebaikan serta
kejahatan itu? Disadari atau tidak sebenarnya kita bisa menemukan Rahwana dan
Rama ada dalam bayangan cermin kita masing-masing.
And
than (buehhh,,, sok landa), bagaimana jika sudut pandang cerita ini kita balik?
(biar objektif gitcu??). Kira-kira bisa ga ya…? Mari kita protholi satu
perbanyak. #tambah_ngawur bahasaku.
Berikut
7 #analisa_ngawur versi Soulmate :
1.
Usai tragedi
pembebasan Shinta atas penculikan Rahwana sampai ditahan selama bertahun-tahun,
Rama meragukan kesucian Shinta. Meskipun Shinta berulangkali meyakinkan, Rhama
tidak mudah percaya dan membiarkan
Shinta membuktikan dengan membakar diri. Meskipun terhindar dari kobaran api,
Rhama justru mengusir Shinta yang sedang hamil, dia lari ke hutan dan tinggal
di tempat pertapaan Walmiki.
____
Coba bayangkrik betapa menderitanya perasaan Shinta. Oh malangnya… kenapa ga
lari ke rumahku aja Shinta??? #ngarep_co_id
2.
Berbanding
terbalik dengan sikap Rahwana dalam memperlakukan Shinta. Setelah berhasil
menculiknya, dia menempatkan Shinta di taman Asoka, yaitu taman terindah di
kerajaan alengka yang terdapat di istana kerajaan. Rahwana memperlakukanya
dengan sangat baik, dan tidak pernah berlaku kasar. Bahkan dia banyak memuji
Shinta (ya meski terkesan gombal sih…?). Meskipun Rahwana adalah sosok raksasa,
tetapi diceritakan dia selalu bersikap lemah lembut kepada wanita. Berbeda
dengan sikap keji Rama yang tega menyakiti kekasihnya.
___
Inikah sifat ksatria pangeran yang tampan?
3.
Rama adalah
pangeran Ayodya, mengapa tentara Ayodya tidak ada yang mau membantunya untuk
merebut Shinta? Tapi Rama Cuma mendapat bantuan tentara monyet yang dipimpin
oleh Sugriwa dan Hanoman yang notabene monyet adalah makhluk yang dipandang
lebih rendah dari pada manusia. Mengapa Tentara monyet maumembantu? Ternyata,
Sugriwa pun memiliki muatan politik dalam pembelaan ini.
___
Ini bukti bahwa dalam ranah politik pasti ada manifestasi bermuatan
kepentingan.
4.
Biar Rahwana
sosok raksasa berwujud monster, dia dibela oleh tentaranya sendiri. Dia juga sangat
mengayomi rakyatnya sampai terjadilah pertumpahan darah karena penduduknya
diporak porandakan ribuan monyet.
___
Wajahnya sejelek rupaku kali yak??? #jebreeeed…!
5.
Dalam perebutan
kekuasaan kerajaan Kriskenda yang dipimpin oleh subali, Rama melakukan cara yang
sangat bertolak belakang sebagai sifat seorang ksatria. Dia membunuh Subali
dari belakang. Rhama membenarkan perebutan kekuasaan sekalipun dengan cara
licik. Siapa yang berambisi merebut titah Raja? Dialah Sugriwa yang tak lain
merupakan adik dari Subali. Inilah timbal balik mengapa ribuan tentara monyet
dikerahkan untuk membantu Rama. Karena Sugriwa juga butuh bantuan untuk
membunuh kakaknya agar ambisinya menjadi seorang raja terwujud.
___
Bedanya jaman sekarang untuk dapat kursi parlemen ya mencarikan massa untuk
partai. Eh ya mbokan, jenenge wong ngomong ya ana salahe. #Masbulloh…?
6.
Lengan Rahwana
yang berjumlah 20 juga menggambarkan sikapnya yang selalu serakah ilmu. Dia
menyendiri bertahun-tahun, menjauhi hiruk pikuknya keramaian demi mendapatkan berkah
dari Tuhan. Datanglah masanya Brahma menjawab doanya. Diberikanlah satu
permintaan. Permintaannya agar dia kebal
senjata, diberikanlah ajian rawa rontek untuk Rahwana. Rahwana juga senang
mencari ilmu dengan banyak mendatangi banyak guru, salah satunya adalah Subali,
kakaknya Sugriwa yang dibunuh Rama dengan cara yang keji.
___
Kalo aku yang dikasih kesempatan pasti minta seorang istri solehah deh,
berhubung ga laku-laku :D
7.
Shinta yang
terusir memutuskan untuk tinggal di hutan sampai melahirkan dua anak kembar
yaitu Lawa dan Kusa. Sampai anaknya besar, diperintahkanlah mereka menemui Rama
bertepatan dengan diadakannya upacara Aswamedha. Pada akhirnya Rama menerima
kedua anaknya serta meminta Shinta kembali dan kembalilah dia menemani Rama
memimpin kerajaan selama 11.000 tahun.
___
Ketabahan dan pengorbanan perempuan yang luar biasa. Setelah disia-siakan, dia
mau kembali ke pelukan suaminya. Oh co cwiiiit….?
Kesimpulan
ngawurku :
Kebaikan
dan kejahatan bisa kita temukan pada diri kita masing-masing dengan melihat
bayangan cermin kita. Bayangan itu bisa berupa Rahwana, Rama, dan Shinta.
Sesuatu
yang menurut kamu baik, belum tentu dianggap baik bagi orang lain. Yang tidak
terlihat itulah yang hakiki.
Dalam
menerima argumen, nilailah secara obyektif. Jangan hanya melihat dari satu sisi, argumen bukan suatu yang pasti.
Bijaklah
dalam menentukan sebuah pilihan, yang terlihat indah terkadang hanyalah
kamuflase yang menipu. Menyimpan kebusukan, keserakahan, dan kesombongan.